IPOL.ID – Terkadang kita menemui kasus badan atau tubuh kita yang didera sakit ringan berulang. Entah itu itu pilek, demam, meriang, batuk, pusing dan lemas. Nah, ada baiknya kita rutin berjemur matahari.
Menurut berbagai jurnal kesehatan dan studi dari Harvard University, sinar matahari yang mengandung ultraviolet merupakan sumber vitamin D yang sangat baik bagi tubuh. Vitamin ini merupakan kunci dari imun dan sistem kekebalan tubuh.
Matahari yang mengahasilkan sinar UV, apabila menyentuh permukaan kulit, diubah oleh tubuh menjadi vitamin D. Vitamin ini memberikan manfaat untuk meningkatan imunitas tubuh, menjalan fungsi metabolisme kalsium.
Metabolisme kalsium ini dibutuhkan untuk menyerap kalsium yang berguna untuk kesehatan tulang, gigi, dan otot. Karena berbagai alasan inilah, asupan vitamin D banyak dicari orang khususnya di masa pandemi lalu, yakni membantu tubuh semakin kuat melawan virus COVID-19.
Selain menguatkan imun, manfaat vitamin D lainnya juga tidak kalah penting. Sebuah studi oleh Harvard pada tahun 2008 menemukan bahwa rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh dapat melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit jantung pada wanita dan pria, memperburuk kondisi pada wanita dengan kanker payudara, serta terkait dengan depresi pada wanita dan pria usia 65-95 tahun.
Sumber Vitamin D?
Matahari adalah sumber terbaik vitamin D. Salah satu kunci untuk mendapatkan vitamin D bagi tubuh adalah sinar matahari. Paparan sinar matahari dinilai mampu memenuhi kebutuhan vitamin D tubuh. Namun, ada waktu berjemur yang baik dan tidak berbahaya bagi kulit.
Vitamin D ini juga bisa didapat melalui makanan sehari-hari sepertidari beberapa jenis jamur,hati sapi, kuning telur, atau keju. namun terkadang dari makan tidak terpenuhi, maka vitamin D ini bisa di dapat dari konsumsi suplemen serta secara gratis dapat dari paparan sinar matahari pagi hari sambil olahraga atau duduk santai.
Tubuh kita memiliki cadangan vitamin D di bawah kulit atau disebut juga vitamin D kutaneus. Vitamin D di bawah kulit memerlukan sinar Ultraviolet B (UVB) untuk berubah menjadi previtamin D yang dapat diserap oleh tubuh. Kendati dibutuhkan, sinar UVB juga memiliki dampak buruk bagi kulit kita. UVB telah terbukti dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan peradangan.
Lantas kapan waktu berjemur yang baik agar tidak berbahaya bagi kulit?
agi orang-orang yang tinggal di negara tropis dan berada di garis khatulistiwa seperti Indonesia, sinar matahari bukanlah barang langka yang sulit dicari. Ada beberapa faktor internal dan eksternal yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk membuat vitamin D, di antaranya adalah ketinggian lokasi, warna kulit, dan seberapa banyak bagian tubuh yang terekspos oleh sinar matahari.
Berikut ini beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar berjemur di bawah sinar matahari lebih aman dan mendapatkan banyak manfaat:
- Durasi dan Waktu Berjemur yang Baik
Waktu berjemur yang baik adalah pada jam 10 hingga jam 12 siang. Sinar UVB paling tinggi didapatkan pada kurun waktu tersebut. Pada kurun waktu tersebut, kebutuhan kulit untuk memproduksi vitamin D lebih cepat tercapai. Namun demikian, risiko kerusakan kulit akibat sinar UVB juga menjadi tinggi. Apabila Anda memilih berjemur pada siang hari, sebaiknya batasi durasi berjemur selama 10 menit saja.
- Pakai Tabir Surya
Kulit kita akan membentuk perlindungan alami dari sinar UVB, yaitu dengan mengaktifkan sel melanin yang membuat kulit menjadi lebih hitam.
Tabir surya pada umumnya mengandung bahan yang memantulkan, menyerap, atau memecah sinar matahari, sehingga dapat mengurangi penyerapan sinar UVB yang masuk ke dalam tubuh. Tabir surya dengan SPF 15 dapat menyaring 93% sinar UVB, sehingga kulit kita masih dapat menyerap sebanyak 7%.
Meski demikian, penelitian oleh British Journal of Dermatology menunjukkan bahwa penggunaan tabir surya tidak berhubungan dengan defisiensi atau kekurangan vitamin D. Sebaiknya tetap gunakan tabir surya bila Anda memilih berjemur pada siang hari.
- Tetap Berolahraga
Selain untuk penyerapan vitamin D, sinar matahari juga memiliki beragam manfaat lain bagi tubuh, seperti menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres. Berolahraga di pagi hari dan pajanan sinar matahari pagi dapat memberikan tubuh kita manfaat yang jauh lebih banyak dibandingkan hanya berjemur saja.
Untuk memastikan seberapa banyak vitamin D yang kita butuhkan, cara tepat yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan skrining.
Skrining vitamin D dapat membantu Anda mengetahui kadar vitamin D yang ada dalam tubuh untuk menentukan berapa lama harus berjemur di bawah sinar matahari, atau suplemen yang harus dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan vitamin D setiap harinya. (tim)