NASA dan mitranya berharap untuk terus mengoperasikan pos terdepan yang mengorbit tersebut hingga tahun 2030.
Rusia terus mengandalkan versi modifikasi dari roket rancangan Soviet untuk satelit komersial, serta awak dan kargo ke stasiun luar angkasa.
Peluncuran Soyuz Dibatalkan
Peluncuran tersebut direncanakan pada hari Kamis, namun dihentikan oleh sistem keselamatan otomatis sekitar 20 detik sebelum jadwal lepas landas.
Kepala Badan Antariksa Rusia, Yuri Borisov, mengatakan, penurunan tegangan pada sumber listrik memicu pembatalan peluncuran. Peluncuran yang dibatalkan merupakan kesalahan besar bagi program luar angkasa Rusia.
Hal ini terjadi setelah kegagalan peluncuran pada bulan Oktober 2018 ketika roket Soyuz yang membawa astronot NASA Nick Hague dan Alexei Ovchinin dari Roscosmos ke ISS gagal kurang dari dua menit setelah peluncuran, menyebabkan kapsul penyelamat mereka terjal dan kembali ke pendaratan yang aman.
Hague dan Ovchinin mengalami masa tanpa bobot dalam waktu singkat ketika kapsul tersebut terpisah dari roket Soyuz yang tidak berfungsi pada ketinggian sekitar 50 km (31 mil), kemudian mengalami gaya gravitasi enam hingga tujuh kali lebih besar daripada yang dirasakan di Bumi saat jatuh pada jarak yang sama. Sudut yang lebih tajam dari biasanya.