IPOL.ID – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) melakukan panen ikan nila di Yayasan Al Ikhlas, Jalan Bambu Kuning, No. 3, RT 01 RW 02, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/4/2024).
Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M Anwar memanen 4 ton ikan nila di lahan milik keluarga Irmansyah. Ikan tersebut merupakan bantuan sarana prasarana budidaya ikan diberikan Bank Indonesia (BI).
Kegiatan panen dihadiri Kepala Perwakilan BI Provinsi Jakarta, Arlyana Abubakar, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (Kadis KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati.
Kemudian Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Ade Bahar, Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Ali Nurdin, dan Camat Cipayung, Panangaran Ritonga.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Irmansyah dan Bank BI yang bekerja sama membantu warga Jakarta Timur dalam melakukan budidaya perikanan di lahan seluas 2,1 hektare,” ungkap Anwar di Bambu Apus, Rabu (24/4/2024).
Wali Kota menilai kegiatan budidaya ikan membantu memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan lahan tidur atau lahan pemukiman warga serta lahan Pemda DKI Jakarta.
Menurutnya, kegiatan itu jauh lebih baik ketimbang lahan dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.
“Tentunya, setelah kegiatan ini pemerintah tetap membantu dan mendukung dalam rangka menekan inflasi. Kita sudah panen ikan empat ton, selain itu juga kita lanjutkan panen sayur, termasuk cabai tentunya, sangat membantu sekali,” terangnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, kegiatan panen tahun lalu di Jakarta Timur membantu inflasi Indonesia hingga 0,2%.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, pertama masyarakat terberdayakan, punya keahlian, punya skill dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan,” harap dia.
Hal senada diungkapkan Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar. Arlyana menjelaskan, tujuan dari kegiatan budidaya ikan yaitu kemandirian dan ketahanan pangan untuk mendukung kestabilan harga.
Dia juga berharap kegiatan lebih memberdayakan para kelompok-kelompok tani demi peningkatan ekonomi.
“Mungkin saat ini, katakanlah baru untuk kebutuhan sendiri atau masyarakat sekitar, tapi kalau misalnya sudah ada kelembagaannya, sudah ada Poktan (Kelompok Tani)-nya, ke depan ini mungkin juga masih punya potensi untuk dikembangkan dengan baik,” ujar Arlyana.
Sementara, Kepala Dinas KPKP Provinsi Jakarta, Suharini Eliawati, berharap langkah dilakukan Bank Indonesia bisa menginspirasi seluruh kelompok-kelompok tani lainnya untuk bergerak memberdayakan hal serupa.
“Menurut saya ke depannya dari kelompok tani bakal mengembangkan yang sudah dilakukan Bank Indonesia ini bisa menginspirasi kelompok-kelompok lain, itu yang pertama. Kedua, bagaimana kegiatan ini menjadi lebih bermanfaat,” pungkas Suharini. (Joesvicar Iqbal)