Menurutnya, kejadian kebakaran di wilayah Mampang Prapatan bukan kali pertama terjadi, beberapa puluh tahun lalu pernah kejadian di Mampang ini.
“Sekitar 20 tahun lalu kejadian kebakaran sering, makanya didirikan kantor pemadam disini”.
Senada dengan Fajar, Riki Rinaldi, 39, warga Mampang Prapatan juga berharap sama kepada pemerintah daerah agar dapat menyosialisasikan pemilik bangunan agar membuat pintu darurat atau tangga darurat.
“Dengan adanya kejadian kebakaran di toko bingkai itu cukup terakhir kali saja. Pemerintah harusnya memberi petunjuk bagaimana para pemilik bangunan lebih dua lantai yang tidak punya pintu darurat agar lekas membuatnya,” pinta Riki.
Sebab, ruko tersebut tidak ada ruang bagi para korban untuk menyelamatkan diri, pintu darurat pun tidak ada di bagian belakang.
“Kenapa tidak ada pintu darurat, kaca-kaca sampai pecah. Mau nolong warga sini tidak bisa. Atau apa petugas Damkarnya telat (datang menyelamatkan para korban-red),” tutup Riki. (Joesvicar Iqbal)