IPOL.ID – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengimbau kepada para artis untuk menjauhi narkotika. Untuk itu, ke depan BNN ingin menciptakan artis-artis perfilman Indonesia bersih dari narkoba.
Keinginan itu dituangkan dalam Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Biro Humas dan Protokol Settama BNN RI dengan Yayasan Rumah Film Indonesia (YARFI), Rabu (3/4/2024) sekitar pukul 16.30 WIB di Ruang Mohammad Hatta, Gedung BNN, Lantai 7, Cawang, Jakarta Timur.
Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengungkapkan, film sudah menjadi bagian nyata pada kehidupan manusia. Film yang sehat tentu akan mendominasi Indonesia. Sehingga BNN berkolaborasi dengan Yayasan Rumah Film Indonesia, bagaimana membuat konten positif, karya-karya film untuk memberikan pengaruh baik pada masyarakat.
“Jangan sampai konten-konten ini menjadi sampah, nanti menjadikan generasi muda kita tidak seperti apa yang diharapkan bangsa dan negara untuk menciptakan Indonesia Emas di 2045,” kata Sulistyo pada awak media di Jakarta, Kamis (4/4/2024).
Adanya kerja sama ini, BNN akan memberikan pengaruh, seperti halnya pada Yayasan Rumah Film Indonesia yang memiliki banyak rekan artis. Bisa menjadi influencer positif, dalam arti bahwa untuk menjadi artis tidak perlu memakai narkoba.
“Ini harapan kita dan BNN memberikan masukan dalam berbagai kegiatan pada industri perfilman Indonesia, seperti mengadakan seminar dan kegiatan yang membangun lainnya,” tukasnya.
Tujuannya adalah menjadikan bangsa yang sehat, film menjadi semangat hidup, semangat menjadi bangsa yang unggul di tahun mendatang.
Sementara, Direktur Yayasan Rumah Film Indonesia, Hevizon Yulis menambahkan, dalam mengurus film, artis, hingga kru itu tidak mudah. Pekerja di dunia perfilman itu bekerja selama 24 jam, dengan syuting tidak bisa diprediksi.
Jika ada artis tersangkut prostitusi, narkoba maka dirinya selalu dihubungi oleh petugas berwenang maupun BNN RI. Hari ini (kemarin) secara resmi pihaknya telah kerja sama dengan BNN RI. Banyak hal bisa dilakukan ke depannya.
“Banyak cara menggaungkan jauhi narkoba dan hindari narkoba melalui karya film dan tulisan agar kita peduli dan bersih narkoba. Seperti Kepala BNN RI, Komjen Marthinus Hukom yang mengatakan, bahaya narkoba sudah sampai halaman rumah, jangan sampai keluarga menjadi korban,” kata Hevizon.
“Sudah banyak anggota kami menjadi korban (Penyalahgunaan narkotika), jika kami hanya diam duduk berpangku tangan korban akan bertambah, terima kasih BNN telah mengajak kerja sama melalui film untuk menyosialisasikan jauhi narkoba, Indonesia terus Bersinar (Bersih Narkoba) itu inti kerja sama ini,” imbuhnya.
Kebetulan, sambungnya, dibuat judul film Start Up Never Give Up, jadi bangsa Indonesia jangan menyerah. “Kita jangan menyerah menyuarakan jauhi narkoba dan hindari narkoba”.
Karena menurutnya, artis itu bisa diciptakan, demikian BNN pun bisa menciptakan artis bersih narkoba. Mengupayakan artis agar jangan mendekati narkoba. BNN bisa menggaungkan agar artis dapat menjauhi narkoba.
“Banyak hal ke depan bisa dikerjakan bersama BNN, contoh pemilihan Duta Anti Narkotika. Jangan ada lagi (artis) kecolongan menyalahgunakan narkoba, BNN RI bisa menciptakan artis tanpa narkoba,” pungkas Hevizon. (Joesvicar Iqbal)