IPOL.ID – Polusi udara dan beban subsidi BBM telah mendorong pemerintah Indonesia untuk menjalankan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Selain itu, Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar nomor empat di dunia memiliki potensi besar untuk pasar kendaraan listrik.
Namun, implementasi program ini harus didukung ekosistem yang memadai. Saat ini, Indonesia sedang dalam masa transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Sehingga, masih terdapat beberapa tantangan dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Kepala Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN Umi Mu’awanah menyampaikan, tidak ada satu negarapun yang dapat memenuhi keseluruhan elemen ekosistemnya secara mandiri, terutama dalam kaitannya dengan pengembangan teknologi.
“Indonesia perlu fokus, di mana kekuatannya untuk dapat memberikan nilai tambah tinggi, dan bisa berpartisipasi dalam sistem rantai pasok kendaraan listrik domestik dan global,” katanya dikutip dalam siaran pers baru-baru ini.