IPOL.ID – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Senin, bahwa lebih dari seribu anggota kelompok militan Palestina, Hamas, tengah dirawat di berbagai rumah sakit di seluruh Turki.
Dia menegaskan kembali pendiriannya, bahwa Hamas adalah sebuah “gerakan perlawanan”.
Seorang pejabat Turki kemudian mengatakan bahwa Erdogan “salah ucap” dan maksudnya adalah, bahwa yang sedang dirawat di Turki adalah warga Gaza secara umum.
“Jika Anda menyebut Hamas sebuah ‘organisasi teroris’, itu akan membuat kami sedih,” kata Erdogan dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis di Ankara, setelah Mitsotakis merujuk Hamas dalam istilah tersebut.
“Kami tidak menganggap Hamas sebagai sebuah organisasi teroris. Lebih dari seribu anggota Hamas berada dalam perawatan di rumah sakit-rumah sakit di seluruh negara kami,” kata Erdogan, dilansir VOA Indonesia, Selasa (14/5).
Turki mengumumkan pada Jumat (3/5) bahwa mereka tidak akan melanjutkan hubungan perdagangan dengan Israel senilai $7 miliar per tahunnya hingga tercapainya gencatan senjata permanen.
Seorang pejabat Turki, yang berbicara tanpa menyebut namanya, kemudian mengatakan bahwa maksud Erdogan merujuk secara umum kepada warga Palestina dari Gaza yang dikuasai oleh Hamas, dan bukannya anggota Hamas.
“Presiden Erdogan salah ucap, maksud dia, seribu warga Gaza berada dalam perawatan, bukan anggota Hamas,” seorang pejabat Turki mengatakan itu.
Reuters tidak dapat segera memastikan latar belakang mereka yang dirawat di Turki, tetapi pada November, pemerintah negara ini mengatakan bahwa mereka tengah mengevakuasi puluhan warga Gaza yang terluka ataupun sakit, kebanyakan pasien kanker dan pendamping mereka, setelah serangan Israel ke Gaza. (VOA Indonesia/far)