IPOL.ID – Peristiwa tiga unit kapal pencari ikan dan cumi yang terbakar di Dermaga Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, telah merenggut tiga korban jiwa. Ketiganya merupakan Anak Buah Kapal (ABK) yang tewas dan menderita luka bakar berat.
Sebagai informasi bahwa tiga unit kapal yaitu Kapal Motor (KM) Rezeki Melimpah 18, KM Bahari, dan KM Rezeki Malindo terbakar hebat di Pelabuhan Muara Baru, Minggu (5/5) malam.
Dalam kebakaran tiga unit kapal tersebut, diduga dipicu korsleting listrik pada mesin pendingin ikan di Kapal Motor Rezeki Melimpah. Akibatnya tiga awak kapal meninggal dunia diduga posisi saat kejadian berada di lambung kapal hingga ketiganya tidak sempat menyelamatkan diri.
Ketiga jenazah korban lalu dibawa penyidik Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok ke Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin (6/5) malam.
Ketiga korban yakni Antonius Monas Silab, 30, merupakan mekanik kapal, Hendri, 42, mekanik mesin pendingin, serta Khoirul Umam Reza Fahrurozi, 24, selaku kepala kamar mesin.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto menerangkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik ketiga korban menderita luka bakar dengan tingkat nyaris 100 persen.
“90 sampai 100 persen luka bakarnya. Untuk penyebab kematian karena luka bakar,” ungkap Karumkit Polri, Hariyanto dikonfirmasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (7/5) sore.
Sejurus berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, ketiga korban menderita luka bakar pada derajat atau kedalaman tingkat empat atau berarti paling parah.
Karena secara medis dalam kasus luka bakar terdapat klasifikasi tingkat kedalaman yang dialami pada tubuh, yaitu luka bakar derajat satu, derajat dua, derajat tiga, dan derajat empat.
“Jadi setelah kita lakukan pemeriksaan luar (jenazah) berdasar permintaan dari penyidik (Polres Pelabuhan Tanjung Priok) pemeriksaan luar. Dari perlukaannya semua luka bakar derajat empat,” imbuh Karumkit.
Lebih jauh, Hariyanto menjelaskan, pada kasus ini pihaknya tidak melakukan identifikasi secara medis karena saat dibawa penyidik ketiga korban sudah diketahui identitasnya.
Sehingga tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati hanya melakukan pemeriksaan luar jenazah. Hal ini berdasarkan permintaan penyidik Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok.
“Ini kan kapal tertentu (tidak ada penumpang dari luar), dan di dalamnya personel sudah tertentu. Ketiganya ini awak kapal, jadi sudah teridentifikasi semua ya,” katanya.
Ditambahkannya, untuk dua jenazah pada Selasa (7/5) sudah dibawa oleh pihak keluarga. “Sebelumnya (jenazah) yang pertama sudah diambil, tadi juga sudah dibawa ya jenazah AMS oleh pihak keluarga, tinggal satu lagi belum,” ujar Karumkit. (Joesvicar Iqbal)