IPOL.ID – Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menggelar rapat besar di kantin Diplomasi Kemenlu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2024).
Rapat kedua lembaga negara tersebut dalam rangka koordinasi persiapan kunjungan Paus Fransiskus pada 3 September 2024 hingga 6 September 2024 mendatang.
Dalam sambutannya, Dirjen Protokoler dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto menuturkan, rapat besar pertama antarlembaga ini, menjadi indikasi yang baik, karena dihadiri oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab.
“Ini adalah awal yang baik, karena setiap pihak hadir untuk rapat ini,” ujar Andy selaku tuan rumah seperti dikutip Jumat (24/5/2024).
Selain Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, rapat juga dihadiri oleh wakil dari protokoler Istana, Paspampres, serta Ketua Presidium Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto serta Pastor Kepala Gereja Katedral, Romo Hani Rudi Hartoko.
Di sela-sela rapat tersebut, Dirjen Bimas Katolik Suparman mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi kehadiran para pihak yang turut andil, termasuk Ketua Presidium KWI.
“Dengan kehadiran Ketua Presidium KWI, semoga lancar-lancar pelaksanaan yang kita siapkan,” ujar Dirjen Bimas Katolik Suparman.
Suparman juga berharap seluruh pihak berkoordinasi dengan baik sehingga tampak persatuan dalam persiapan hingga pelaksanaan kunjungan Paus Fransiskus pada September mendatang.
“Semua pihak bisa berkolaborasi, bersinergi dengan baik, agar semua bisa melihat pemimpin kita ini satu,” tuturnya.
Ketua Presidium KWI, Mgr Antonius Subianto dalam rapat menegaskan, bahwa kunjungan Paus selain sebagai tamu negara, adalah sebagai lambang menghormati keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia. Untuk itu, Paus akan bertemu dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia.
Dalam rapat, tak cuma mengenai pertemuan Paus dengan Presiden Joko Widodo dan tokoh agama, namun juga membahas persiapan Misa Akbar di kompleks Gelora Bung Karno. Perwakilan Gelora Bung Karno, Jakarta yang juga hadir dalam rapat memaparkan kesiapan untuk mendukung Paus dalam memimpin Misa Akbar.
Hasil rapat dan segala usulannya dikumpulkan Kementerian Sekretaris Negara dan Kementerian Luar Negeri, serta seluruh peserta untuk kembali dibahas di lembaga masing-masing. (Yudha Krastawan)