IPOL.ID – Perumda Pasar Jaya tengah menyiapkan program perbaikan 36 pasar di Jakarta selama Tahun Anggaran 2024. Perbaikan puluhan pasar tersebut, berupa pengecatan ulang eksterior dan perbaikan kerusakan kecil pada sejumlah bangunan.
“Seperti pengecatan eksterior dan pemeliharaan toilet untuk 36 pasar di Jakarta. Tahun 2023 kemarin 26 pasar sudah kita cat. Tahun ini 36 pasar sudah dimulai secara bertahap ya,” ungkap Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Agus Himawan Widiyanto di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Agus mengatakan, dari target tersebut sudah terlaksana pada di Tahun 2024 dengan meresmikan dua pasar yaitu Pasar Jatirawasari, Jakarta Pusat, dan Pasar Cilincing, Jakarta Utara. Kemudian, di 2024 ini juga akan melakukan peresmian lanjutan di Pasar Kalideres, Pasar Sumur Batu dan Pasar Heksagon.
Untuk pasar yang revitalisasinya sedang berjalan saat ini yaitu Pasar Jatinegara, Pasar Pramuka, Pasar Serdang, Pasar Cempaka Putih, Pasar Senen Blok VI, dan Pasar Jembatan Besi
“Sepanjang tahun ini, Pasar Jaya segera melakukan pengecatan 38 pasar, yang sedang dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Sunan Giri dan Pasar Palmerah,” katanya.
Agus menjelaskan, upaya mempercantik pasar-pasar tradisional guna meningkatkan pelayanan serta sarana dan prasarana pusat perbelanjaan di Jakarta.
“Perusahaan bertekad tetap membangun ulang dan revitalisasi pasar pada 2024 ini. Hal ini demi meningkatkan pelayanan serta sarana dan prasarana pusat perbelanjaan di Jakarta,” tukasnya.
Menurut Agus, perbaikan sejumlah pasar merupakan upaya menciptakan lingkungan yang ideal untuk berbagai aktivitas perdagangan dalam rangka mendukung kegiatan ekonomi dan sosial guna mewujudkan Jakarta sebagai kota global.
“Pasar juga memiliki peran penting dalam upaya mempertahankan keunikan budaya lokal dan menjadi tempat penting bagi masyarakat sekitar untuk saling berinteraksi dan memasarkan produknya,” ujarnya.
“Bertemunya penjual dan pembeli produk lokal pada gilirannya dapat membantu perekonomian lokal dan memperkuat daya saing Jakarta sebagai kota global serta menjadi jendela bagi wisatawan lokal maupun internasional untuk memahami kehidupan sehari-hari masyarakat Jakarta,” tambahnya.
Mengingat ke depannya, Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota tidak berarti Jakarta menjadi kota mati. Namun bertransformasi menjadi kota jasa dan perdagangan, pasar salah satu pendukung kegiatan ekonomi.
“Modernisasi dan peremajaan pasar untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung maupun pedagang,” tukasnya.
Sekadar diketahui, Pasar Jaya adalah Perusahaan Daerah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan jasa.
Sebanyak 153 pasar yang dimiliki, Pasar Jaya mengelola 148 pasar dengan omset bisnis yang diperdagangkan lebih dari Rp150 triliun per tahun dengan 110.840 tempat usaha. Berdasarkan survei, pasar-pasar yang dikelola Pasar Jaya dikunjungi lebih dari 2 juta pengunjung setiap harinya, atau kurang lebih 20% dari penduduk Jakarta. (Joesvicar Iqbal)