IPOL.ID – Dinas Sosial DKI Jakarta diharapkan melakukan sejumlah terobosan dalam upaya peningkatan kualitas SDM.
Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Sholikhah menilai langkah itu sangat dibutuhkan dalam menyambut perubahan status Jakarta yang tidak akan menjadi ibukota, tapi akan menjadi kota bisnis berskala global (Global City).
“Maka itu, saya berharap Dinas Sosial DKI segera mempersiapkan program untuk koordinasi dan kolaborasi dengan dinas-dinas terkait lainya. Hal tersebut demi suksesnya Kota Jakarta sebagai Kota Global,” ujarnya, Minggu (21/7).
Dengan begitu, kata dia kedepan tidak ada lagi masyarakat yang masuk kategori gelandangan, pengemis, dan tuna susila. Sehingga tidak berdampak pada gangguan ketertiban kota.
“Dibutuhkan kerjasama dengan beberapa daerah penyangga untuk memberi pemahaman terkait ketersediaan lapangan kerja di Jakarta,” katanya.
Disamping dampak lainnya, warga luar kota Jakarta yang tidak memiliki kemampuan berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
“Di sini tantangan Dinas Sosial untuk mempunyai program dan kegiatan. Jangan sampai anggaran yang ada hanya untuk memulangkan mereka, tetapi bagaimana kordinasi, kolaborasi dengan daerah-daerah penyangga Jakarta,” jelas Sholikhah.
Seperti diketahui, Pemprov DKI sudah memulangkan sebanyak 699 orang ke daerah asal karena tidak memiliki identitas dan pekerjaan. Jumlah tesebut merupakan periode Januari hingga Juni 2024.
“Yang saya tahu selama ini warga yang dipulangkan Dinas Sosial ada alasan seperti pengemis atau tuna susila di jalan-jalan karena mengganggu ketertiban kota,” tandasnya.(sofian)