Lanjut Santoso mengatakan, makanya disaat pihak keluarga meminta bantuan, dirinya langsung berkomunikasi dengan Direktur RSUD. Akhirnya diproseslah pembayaran ambulans sesuai dengan Perda yang ada.
“Namun di perjalanan, saya ditelepon bahwa oknum sopir meminta tambahan uang Rp 1 juta. Kemudian turun Rp 500 ribu. Alasannya untuk menambah biaya selisih BBM,” paparnya, dikutip pada Selasa (16/7/2024).
Mirisnya oknum tersebut tetap meminta pihak keluarga untuk bayar biaya tambahan dan diminta turun dari mobil ambulans tersebut saat tidak bisa memberikannya.
“Padahal pihak keluarga bilang, jangankan Rp 1 juta, Rp 100 ribu pun mereka tak punya. Setelah itu saya dapat kabar mereka diturunkan. Katanya, kalau tak punya duit untuk menambah biaya, lebih baik pakai ambulans lain saja,” sambungnya Santosa.
Menerima informasi tersebut, kata Santosa, dirinya lantas turun ke lokasi. Ketika sampai, oknum sopir langsung bilang bahwa ambulans siap berangkat. Namun dengan alasan tertentu, dirinya memutuskan menyewa mobil rental.