IPOL.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bakal membangun kantor barunya di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto bersama jajaran mengecek langsung lokasi pembangunan kantor di IKN.
Menumpang mobil jenis Sport Utility Vehicle (SUV) warna hitam dengan nomor polisi RI 75 yang membawa Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto membelah jalanan utama Kota Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser Utara, pada Sabtu (3/8/2024).
Memasuki kawasan IKN, Kepala BNPB melihat bagaimana proyek pembangunan Ibu Kota masih terus dijalankan. Berbagai jenis kendaraan berat dan truk lalu lalang berikut para pekerja yang tengah sibuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Di lokasi, Kepala BNPB memanjatkan doa dipimpin Sekretaris Utama BNPB, Rustian, dengan harapan semoga pembangunan gedung BNPB dapat segera dimulai dan selesai dalam target waktu yang telah ditentukan.
“Kita melihat calon kantor BNPB. Lahan sudah ada. Ini suasananya bagus. Semoga segera kita bisa bangun dan pindah kesini. Sehingga penanganan bencana di seluruh wilayah Indonesia bisa dilaksanakan dari tempat ini sebagai pusat pemerintahan,” kata Suharyanto, Minggu (4/8/2024).
Keberadaan Kantor BNPB di wilayah IKN tentunya akan memberikan dukungan penuh untuk menjaga ketahanan di bidang kebencanaan. Tak hanya di IKN saja, kehadiran BNPB di jantung Indonesia itu juga bakal memperkuat ketangguhan bangsa sebagai sentral penanggulangan kebencanaan dengan fokus utama mengurangi risiko bencana, sebagaimana menjadi arahan Presiden Joko Widodo untuk selalu memaksimalkan upaya pencegahan.
“Nantinya ini akan menjadi sentral penanggulangan bencana di Tanah Air, dari sabang Sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote bisa kita tangani lebih baik lagi,” ujar Suharyanto.
Kantor BNPB di kawasan IKN ini nantinya akan memiliki luas lahan kurang lebih 1,5 hektare. Di sebelah kiri kantor BNPB akan berdiri gedung Basarnas dan di samping kanannya adalah kantor Kementerian Pariwisata. Nantinya, pembangunan kantor baru BNPB akan mengusung konsep IKN yang ramah lingkungan dan bersahabat dengan alam.
“Kita akan mengikuti konsep IKN. Semoga ini bisa lebih bersahabat dengan alam. Kita akan mendesain kantornya yang bersahabat dengan alam,” tukas Suharyanto.
Kehadiran Kepala BNPB di kawasan IKN tentunya juga untuk memastikan upaya redistribusi curah hujan menggunakan metode Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berjalan sesuai harapan, sehingga pembangunan IKN ini dapat selesai sesuai waktu ditargetkan.
“Kita ingin memastikan operasi TMC yang digelar BNPB berjalan lancar. Kalau kita lihat cuaca hari ini tidak ada hujan, sehingga praktis mendukung target pembangunan IKN,” tutur Suharyanto.
BNPB juga telah melakukan koordinasi dengan pihak Otoritas Ibu Kota Nusantara untuk menjalankan rencana kontijensi dalam rangka antisipasi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir hingga tanah longsor di sana. BNPB telah menyerahkan konsep kajian risiko bencana yang akan diatensi sebagai bentuk upaya pengurangan risiko bencana.
“Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak Otoritas IKN untuk kesiapan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi basah,” ucap Suharyanto.
Operasi TMC untuk wilayah Kalimantan Timur telah dimulai sejak 15 Juli 2024 sampai hari ini dengan jumlah 119 sorti penerbangan dengan total bahan semai 111 ton NaCl dan 8 ton CaO.
Upaya redistribusi curah hujan ini dilakukan dengan skema maksimum yang mana penyemaian bahan NaCl dan CaO dilakukan sejak pagi hingga terkadang sampai malam hari menggunakan dua pesawat diterbangkan dari Bandara APT Pranoto di Samarinda.
Di samping untuk mengurangi potensi risiko bencana hidrometeorologi basah, operasi TMC di Kalimantan Timur juga dilakukan sebagai bentuk pengurangan risiko bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan.
Sehari sebelumnya atau Jumat (2/8/2024) Kepala BNPB telah mengumpulkan seluruh perwakilan unsur forkopimda Kalimantan Timur untuk membahas upaya kesiapsiagaan dalam Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan, Lahan dan Asap yang digelar di Kota Balikpapan. (Joesvicar Iqbal)