“Aku harus ngabisin di set kedua. Enggak tahu gimana jadinya kalau harus main super tie break,” papar Ratu, pelajar SMPN 1 Jombang.
Kekhawatiran ini muncul dari nyeri pada sendinya. Saat pertandingan baru menjalankan dua gim, kaki kanannya terkilir. Salah tumpuan saat hendak melepas forehand. Nasib baik, cedera atlet yang berlatih di Kediri ini ringan.
“Agak nyut-nyutan aja pas istirahat,” tutur Ratu, “mungkin saking fokusnya tanding, ya. Sakitnya enggak begitu terasa pas bermain.”
Fokus yang sama pun dibutuhkan pada empat besar. Ratu akan menghadapi rekan gandanya, Yosheline Odelia. Pada pertemuan terakhir, belia 13 tahun mengakui kehebatan unggulan ketiga asal Tegal tersebut 6-2, 6-2.
“Mana jauh banget kalahnya. Setiap game point, enggak ada yang bisa kuambil. Aku terlalu banyak mati sendiri. Aku selalu bernafsu untuk menembak. Bolanya malah out atau nyantol di net,” ujar Ratu, pengidola Aldila Sutjiadi.
Kekalahan tidak membebaninya, peringkat ketujuh Nasional ini mengaku akan bermain lepas untuk meraih satu tiket partai puncak. “Coba main lebih awet. Kalau menang, alhamdulillah. Kalau kalah, tinggal evaluasi lagi,” ujarnya.