IPOL.ID – Para calon pengantin menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh wedding organizer (WO) di kawasan Depok, Jawa Barat. Sejauh ini, ada dua laporan polisi yang diterima Polda Metro Jaya.
Dalam unggahan akun Instagram @depok24jam, terlihat pasangan calon pengantin yang duduk disatu ruang untuk melaporkan pelaku penipuan WO di Depok.
Kerugian akibat penipuan tersebut mencapai miliaran rupiah. Akibat WO acara pernikahan mereka akhirnya berantakan. Polisi pun bergerak mengusut kasus penipuan yang dilakukan WO tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi membenarkan kasus tersebut, pria berinisial AR, dilaporkan ke polisi karena diduga membawa lari uang para calon pengantin. Polda Metro Jaya saat ini tengah mengusut laporan para pelapor.
“WO ini, tanggal 4 dan 5 Agustus, Polda Metro Jaya telah menerima dua laporan tentang dugaan penipuan atau penggelapan yang dilakukan oleh oknum wedding organizer. Korbannya adalah yang menyewa WO yang akan melaksanakan perkawinan tetapi tidak terlaksana oleh WO tersebut,” kata Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip pada Jumat (9/8/2024).
Ade Ary mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima 2 laporan polisi. Kerugian yang dialami bervariatif ada sekian ratus juta, ada yang dirugikan dua miliar.
Polisi saat ini sedang menyelidiki lebih lanjut kasus penipuan tersebut. Ade Ary mengimbau untuk kepada para calon pengantin agar berhati-hati menggunakan jasa WO. Kepada masyarakat diminta untuk lebih teliti memilih WO untuk acara.
Lebih lanjut Ade Ary menambahkan, kepada masyarakat bisa melapor ke kantor polisi terdekat apabila menjadi korban penipuan yang serupa.
Salah satu pria di Depok bernama Abu Aziz menjadi korban ditipu WO hingga resepsinya terpaksa dibatalkan. Aziz dan pasangan itu hanya melaksanakan akad nikah gara-gara uang dibawa kabur oleh WO.
“Iya, nyaris batal nikah. Resepsi batal, cuma akad saja jadinya,” jelas Aziz, dikutip pada Jumat (9/8/2024).
Aziz mengungkapkan, dia sempat meminta uang dikembalikan setelah melihat ada yang tak beres dengan WO tersebut. Kecurigaannya terbukti pada H-1 menjelang pernikahan terlapor berinisial AR menghilang dan tidak bisa dihubungi kembali.
“Curiga H-1 bener nih, kayaknya ada yang nggak beres. Saya coba hubungi vendor yang dia janjiin di acara saya, ternyata vendor itu pada belum dibayar,” paparnya.
Namun, Aziz mengetahui bahwa terlapor juga menipu puluhan pengantin lainnya dan sejumlah vendor dengan total kerugian ditaksir Rp 2 miliar. Karena undangan sudah disebar, Aziz mengatakan dia harus meminjam uang kepada sanak saudara untuk melanjutkan pernikahan.
“Itu yang jadi masalah saya, saya sudah mulai ngeh dari Kamis malam, saya coba hubungi vendor fotografer, MC-nya, ternyata mereka belum pada dibayar. Hari Jumat, saya seharian nyari vendor, nyari uangnya juga, karena uang kita sudah keluar banyak buat persiapan hari itu. Itu kita minjam sana-sini, terus juga nyari vendor,” ucapnya.
Lanjut Aziz menjelaskan dirinya melangsungkan pernikahannya dengan pasangannya pada Sabtu, 3 Agustus 2024, tanpa resepsi. Aziz merasa sedih karena tidak bisa menggelar pesta di hari pernikahannya yang sakral dan sudah dibayangkan olehnya.
“Stres udah pasti, alhamdulillah-nya, vendor banyak yang mau bantu juga,” katanya.
Saat ini Aziz sudah membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Laporan sudah teregister dengan nomor LP/B/4489/VIII/2024/SPKT POLDA METRO JAYA. Korban melapor terkait Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP tentang Tindak Pidana penipuan, untuk pelaku WO tersebut.(Vinolla)