“Iya, makanya aku wanti-wanti ke anakku untuk ga ikutan patungan genosida, jadi sering aku ingetin kalau mau jajan atau beli produk di minimarket baca label produk yang teliti jangan ada tulisan Nes*e, U***r, Li*n, dan sebagainya,” tulis akun @maryelsh***.
“Emang… semakin gencar terutama produk unilv*er… karena pendapatan mereka menurun… ditambah label halal diperjelas… ditambahi kata-kata produk buatan Indonesia…. Ga mempan lah… #stayboycott,” tulis akun lainnya bernama @namakuc***.
Percakapan masyarakat melalui platform media sosial ini merupakan bagian kecil dari masifnya gerakan boikot produk terafiliasi Israel, yang berlanjut hingga hari ini.
Di Indonesia, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) memayungi banyak sekali merek consumer goods rumah tangga seperti Sunlight, Vaseline, Lifebuoy, Sunsilk, Lux, Pepsodent, Dove, Clear, Rexona, Sariwangi, Molto, Rinso, Bango, Wall’s, Bango, dan banyak lagi.
Demikian juga halnya Nestlé Indonesia, anak dari produsen makanan dan minuman terbesar di dunia yang berpusat di Swiss. Merek produk Nestlé yang populer di Indonesia antara lain Nescafe, , Bear Brand, Milo, KitKat, Koko Krunch, Maggi, dan air minum dalam kemasan (AMDK) Nestlé Pure Life.