Sejauh ini, aksi boikot harus diakui terbukti cukup masif dan berpengaruh. Hal ini bisa dilihat dari hasil survei terbaru Goodstats.id bertajuk ‘Sikap dan Perilaku Masyarakat Terhadap Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel’ dengan 1.000 responden online pada periode 15-28 Juli 2024, yang menunjukkan bahwa 70,2% masyarakat mendukung boikot, dan sebanyak 77,2% masyarakat bahkan menyatakan sedang melakukan aksi boikot.
Managing Editor GoodStats, Iip M. Aditiya, memaparkan bahwa mayoritas responden (70,2%) mendukung gerakan boikot produk terafiliasi Israel. Sebaliknya, hanya ada sejumlah kecil responden (12,8%) yang menolak aksi boikot.
“Tak cuma mendukung, aksi boikot produk-produk terafiliasi Israel secara konkret juga saat ini tengah dilakukan oleh sebanyak 77,2% responden dalam kesehariannya,” papar Iip M Aditiya.
Menurut survei ini, bagi mereka yang melakukan boikot, motif solidaritas terhadap Palestina (68,1%) dan ingin menekan Israel (55,3%) jadi alasan utama.
Di samping itu, sebanyak 30% responden juga menjadikan agama/keyakinan sebagai alasan untuk ikut dalam gerakan boikot. “Hasil survei ini secara umum cukup menegaskan, bahwa masyarakat merasa punya peran krusial dalam upaya kolektif untuk mempromosikan perdamaian, salah satunya melalui aksi boikot,” kata Iip. (ahmad)