IPOL.ID – Tempat pembuangan sampah liar di sebuah lahan tidur di Jalan SMPN 126, RW 03, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur, disulap menjadi area urban farming. Setelah sebelumnya pemandangan di lokasi sudah lama kumuh.
Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Batu Ampar, Isra Nur Hikmah mengatakan, lahan seluas kurang lebih 3,8 hektare tersebut merupakan aset Pemprov DKI. Mulanya lahan dijadikan tempat pembuangan sampah liar.
Tanaman liar, ilalang dan lainnya juga tumbuh subur sehingga membuat area sekitar terlihat kumuh. Terdapat area pemancingan ikan juga yang dikelola warga sekitar.
“Setelah dilakukan penertiban Tahun 2022 lalu lahan ini kita kelola. Agar tidak disalah gunakan atau dimanfaatkan warga maka lahan kita jadikan area urban farming sekitar 1.000 meter persegi,” ujar Icha, sapaan akrab Isra Nur Hikmah di Jakarta Timur, Jumat (18/10/2024).
Lahan yang berada di sisi utara Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Udara Segar itu juga sedang dibangun pos keamanan terpadu, pada Kamis (17/10/2024).
Sebanyak 15 anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dikerahkan melakukan penataan lahan. Sebagian ada yang menanam sejumlah sayur mayur, melakukan pendangiran tanah, membuat pos keamanan terpadu, membersihkan sampah dan kegiatan lainnya.
Menurutnya, di lahan itu kini sedang dilakukan penataan. Mulai dari pembuatan area urban farming ditanami berbagai sayur mayur dan buah-buahan. Seperti kangkung, pakcoy, seledri, cabe, tomat, terong, kacang panjang dan sebagainya. Di lokasi itu juga ditanami buah anggur, melon, semangka, kolam gizi berisikan ikan nila dan lele dan sebagainya.
Pihaknya berharap unit teknis masih memberikan bantuan. Khususnya penyediaan tanah merah untuk media tanam tanaman. Karena kondisi eksisting lahan penuh sampah plastik. Kemudian adanya bantuan tanaman hias, pupuk dan tanaman lainnya diperlukan.
Saat kondisinya masih titik nol, pihaknya meminta bantuan lintas sektor. Mulai dari Sudin Pertamanan dan Hutan Kota, Sudin KPKP, Sudin Bina Marga, Sudin Sumber Daya Air, warga sekitar dan unsur terkait lainnya.
Sehingga area itu mulai dibentuk untuk urban farming. Akses jalan dipasangi aspal bekas atau scrabe, ada lampur sorot, lampu penerang jalan umum dan lainnya.
Kemudian tempat bermain khusus untuk anak-anak yang akan dibuatnya seperti panjat tebing. Tentunya pihaknya akan menggandeng CSR terlebih dulu. Penataan lahan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024.
“Ke depan disana akan kami bangun sarana bermain anak-anak lengkap dengan perpustakaan, seperti di RPTRA. Ini untuk meminimalisir anak bermain gadget,” pungkas Icha. (Joesvicar Iqbal)