IPOL.ID – Menjelang akhir masa jabatannya, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mencatat tingkat kepuasan 75 persen, turun tujuh persen dibanding bulan Juli. Namun demikian popularitasnya tetap lebih tinggi dibandingkan rata-rata penilaian masyarakat terhadap kinerjanya selama dua periode kepresidenannya, menurut survei Indikator Politik yang dirilis akhir pekan lalu.
Namun demikian sejumlah pengamat meragukan hasil survei dan menilai masyarakat Indonesia sering kali menunjukkan inkonsistensi saat ditanya mengenai kinerja presiden.
Pengamat Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor meragukan tingkat kepuasan terhadap Jokowi yang disebut masih tinggi, dengan mengatakan, “Masyarakat kita anomali kalau disurvei.”
Meskipun kerap berkeluh kesah tentang kesulitan ekonomi atau pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari, Firman mengatakan, masyarakat yang disurvei justru kerap mengaku puas lantaran takut kehilangan kesempatan menerima bantuan sosial atau merasa sungkan dengan tokoh dan lembaga yang disurvei.