IPOL.ID – Produsen tahu di Kelurahan/Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur berharap produksi kedelai lokal dapat meningkat saat pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Produsen tahu, Sukirman, 49, berharap produksi kedelai lokal dapat kembali memenuhi pasaran sehingga Indonesia tak lagi bergantung pada kedelai impor sebagaimana terjadi sekarang.
“Ya semoga saja kedelai lokal bisa meningkat lagi seperti dulu, harganya juga stabil dan kualitasnya bagus,” harap Sukirman di Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2024).
Dia mencontohkan saat masa pemerintahan Presiden RI Soeharto, kedelai lokal berkualitas baik dapat dengan mudah ditemukan di pasaran untuk bahan baku produksi tahu.
Kala itu banyak produsen tahu menggunakan kedelai lokal sebagai bahan baku utama produksi, beda dengan sekarang ketika kedelai suplai impor membanjiri pasaran.
“Dulu kedelai lokal yang bagus itu dari Sumbawa. Kalau sekarang kedelai lokal enggak banyak beredar di pasaran. Makannya berharap pertanian kedelai lokal meningkat,” katanya.
Sukirman menambahkan, para produsen tahu sekarang sebenarnya terbebani dengan harga kedelai impor yang tidak stabil, bahkan dalam dua tahun terakhir saja harganya melonjak drastis.
Beberapa waktu lalu harga kedelai impor di pasaran sempat berkisar Rp13-Rp15 ribu per kilogram, tapi karena tidak memiliki pilihan lain para produsen terpaksa harus tetap membelinya.
“Sekarang harga kedelai impor sudah mendingan, Rp10-Rp11 ribu per kilogram. Tergantung jenis kedelainya, tapi harga sekarang juga masih belum normal seperti dulu lagi,” tukasnya. (Joesvicar Iqbal)