Moderator Dewan Gereja Papua Benny Giay mempertanyakan makna di balik pengangkatan Natalius Pigai sebagai Menteri HAM, mengingat kondisi masyarakat Papua yang saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan berat.
“Pengangkatan Natalius Pigai sebagai menteri HAM itu apakah dengan maksud memperkuat masyarakat Papua, membela dirinya, mengakomodasi suara dari Papua atau dalam rangka sebaliknya, memberangus orang asli Papua?” tanya dia kepada BenarNews.
Giay menyoroti bahwa pengangkatan seorang putra asli Papua ke posisi strategis seperti Menteri HAM baru dilakukan pada saat kondisi masyarakat Papua berada dalam keadaan yang sangat memprihatinkan.
“Karena kalau kita bicara realitas saat ini, kondisi Papua sudah ‘habis-habisan’ baru kemudian seorang asli Papua diangkat menjadi Menteri HAM,” ungkapnya.
Sebagai tokoh agama dan pemimpin komunitas Papua, Giay menyatakan bahwa dirinya pesimistis Pigai dapat mengubah keadaan di Papua.
“Saya tidak terlalu optimistis, karena realitas yang ada menunjukkan bahwa orang asli Papua sudah digiring menjadi masyarakat kelas dua di tanahnya sendiri. Ini adalah kenyataan yang kita hadapi hari ini,” tegasnya.