“Supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat,” kata Lukmansyah, Rabu (13/11/2024).
Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan untuk membedakan lokasi pengungsian berdasarkan kategori spesifik seperti umum, lansia, Ibu hamil, Ibu menyusui, dan anak-anak.
Untuk membedakan tempat pengungsian antara yang umum, lansia, hamil, menyusui, dan anak-anak, supaya pelayanan kesehatan dan kebutuhan dasarnya tepat, saat kunjungan di Kantor BNPB, Selasa (12/11/2024).
Jumlah Pengungsi
Pemerintah daerah, bersama dengan berbagai instansi dan organisasi, segera melakukan evakuasi terhadap ribuan warga yang terdampak. Evakuasi warga dilakukan secara cepat ke beberapa titik pengungsian, yang mayoritas berada di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura, serta beberapa desa di Kabupaten Sikka.
Berdasarkan laporan diterima BNPB, pada Selasa (12/11/2024) sebanyak 13.116 jiwa mengungsi di 8 titik lokasi dengan rincian sebagai berikut:
1. Kec. Titehena : 1.845 Kepala Keluarga (KK) / 6.826 jiwa terdampak
2. Kec. Wulanggitang : 473 KK/ 1.500 Jiwa terdampak
3. Kec. Ilebuira : 126 jiwa terdampak
4. Kec. Demon Pagong : 57 KK/ 309 Jiwa terdampak
5. Kec. Larantuka : 76 KK / 716 jiwa terdampak
6. Kec. Ile Mandiri & Lewolema : 36 KK/ 177 Jiwa terdampak
7. Pulau Adonara : 11 KK/ 41 Jiwa terdampak
8. Kab. Sikka : 881 KK / 3.421 jiwa terdampak. (Joesvicar Iqbal)