Pada 2019, anak keempatnya bernama Aqifa Naila yang kala itu masih berusia tiga tahun didiagnosis penyakit paru-paru yang disinyalir akibat polusi dari PLTU Suralaya.
“Saya bukan anti pembangunan,” kata Edi, seraya menambahkan, “tapi saya anggap, pemerintah ini main-main dengan masalah kesehatan.”
Saat BenarNews mengunjungi kediaman Edi dan berbincang di teras rumah, dia menjabarkan kondisi Aqifa “sudah sehat” setelah mengonsumsi obar paru-paru selama enam bulan.
Hanya saja, dari dalam rumah suara batuk anggota keluarga lain silih berganti terdengar. Begitu pula, beberapa tetangga di sebelah rumah Edi.
Ongkos Kesehatan dan Ekonomi
Direktur Eksekutif PENA Masyarakat, lembaga advokasi lingkungan di Banten, Mad Haer Effendi mengatakan buruknya kesehatan adalah ongkos paling besar yang harus dibayar masyarakat Suralaya akibat keberadaan kompleks PLTU.
“Kerugian yang pasti, ya, kesehatan,” kata Mad Haer yang dikenal warga Suralaya dengan sapaan Aeng
PENA Masyarakat mencatat, Kecamatan Suralaya –lokasi kompleks PLTU Suralaya berada– adalah salah satu wilayah dengan angka penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) tertinggi di Kota Cilegon.