Menurut insan, peran cukup sentral Tom Lembong di pilpres tahun 2024 ini membuat pihak yang ingin berkuasa di 2029 khawatir. Terlebih, Tom memiliki koneksi internasional termasuk dengan sumber-sumber keuangan yang dapat membiayai politik.
“Kita bisa kaitkan ini semua dengan posisi politik Tom Lembong yang cukup sentral dalam mendukung Pilpres 2024. Selain itu, koneksi Tom Lembong dengan lembaga-lembaga termasuk sumber keuangan internasional juga dipandang menjadi ancaman serius bagi kekuatan politik yang ingin merebut kekuasaan di pilpres 2029 mendatang,” lanjut Insan.
Inaan menyatakan bahwa yang berada di balik kriminalisaai Tom Lembong ini bukanlah orang yang sedang berkuasa saat ini, namun jelas pernah berkuasa. Hal itulah yang menyebabkan orang ini memiliki akses ke orang-orang strategis di lembaga-lembaga penegakan hukum negeri ini.
“Saya rasa kita bisa menduga siapa yang berada di balik kriminalisasi ini. Mereka tidak sedang berkuasa sepenuhnya, namun pernah berkuasa dan masih memiliki orang-orang yang duduk di posisi penting lembaga penegakan hukum. Apabila mereka dibiarkan maka dapat merusak demokrasi kita yang dalam beberapa tahun ini terus menurun,” pungkas Insan. (Yudha Krastawan)