Selain itu, kata Kevin, sangat penting bagi BPBD DKI Jakarta memanfaatkan aplikasi Jakarta Kini (Jaki) untuk menyebarluaskan sistem peringatan dini berbasis data cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Peringatan dini tersebut perlu diiringi dengan langkah operasional. Antara lain, penempatan tim siaga di area rawan untuk memberikan respons cepat saat kondisi ekstrem terjadi. Hal itu mampu meminimalisasi terdapat korban saat terjadi pohon tumbang.
“Selain itu, dinas terkait juga perlu menggunakan teknologi modern, seperti sensor pohon untuk memantau kelembapan tanah dan stabilitas akar, terutama di lokasi yang sering dilanda banjir atau angin kencang,” bebernya.
Guna mensukseskan program tersebut, diharapkanya warga dilibatkan secara aktif. Caranya, sbunh dia dengan sosialisasi dan edukasi mengenali pohon berisiko tumbang.
Disamping, mengusulkan pada Pemprov DKI agar membuka kanal komunikasi langsung di tingkat kelurahan atau rukun warga (RW), guna mempermudah pelaporan dan mempercepat penanganan.