IPOL.ID – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf tengah memfinalisasi rencana besar peluncuran Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan berbasis asrama (boarding school) yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.
Saat ini, sebanyak 200 kepala daerah telah mengajukan aset berupa gedung dan lahan untuk dimanfaatkan dalam program tersebut.
Sedikitnya 53 lokasi sudah disiapkan sebagai titik awal pendirian Sekolah Rakyat, tersebar dari Jakarta, Bekasi, Temanggung, Magelang, Bandung, sejumlah wilayah di Jawa Timur, hingga Kalimantan, Aceh, dan Papua.
Program ini digagas sebagai bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem, dengan pendekatan pendidikan yang memanfaatkan infrastruktur yang telah ada.
Anggota Komisi VIII DPR RI Matindas J Rumambi mengatakan Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak yang masuk dalam kategori miskin ekstrem desil satu dan desil dua pada DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Namun, Sekolah Rakyat yang berkonsep boarding school atau asrama ini menimbulkan berbagai pertanyaan.