IPOL.ID – Video viral yang memuat ucapan dai kondang, Miftah Maulana, atau yang akrab disapa Gus Miftah mengundang reaksi beragam ditengah masyarakat.
Dalam video yang viral di media sosial itu, terdapat ucapan Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu, yang dinilai oleh warganet telah melecehkan seorang penjual es teh.
Bendahara LPNU, Gus Fauzi Mahendra pun ikut menyesalkan hal itu. Menurutnya, selaku untusan presiden tidak sepantasnya mengeluarkan ucapan yang menghina pedagang kecil.
“Kami menyayangkan statement Gus Miftah seperti itu pada pedagang kaki lima atau pelaku 5 UMKM. Sebab, acara seperti majelis seperti itu menjadi ladang mereka mencari nafkah. Harusnya Gus Miftah selaku ulama memberikan contoh yang baik dihadapan jamaah yang hadir. Bukan malah menghina seperti yang beredar di video,” ujarnya, Kamis (5/12/2024).
Idealnya, sambung pria yang akrab disapa Gus Ozi itu ulama kondang seperti Gus Miftah yang memiliki ilmu agama dan kekuasaan bisa menjaga etika dan adab.
“Apalagi beliau sebagai utusan khusus presiden. Lisan dan gaya bahasa itu harus dijaga saat berdakwah. Karena akan menjadi contoh di masyarakat,” katanya.
LPNU, kata dia dalam beberapa tahun terakhir sudah melakukan pembinaan pada pelaku UMKM.
Bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha di tanah air. LPNU mendirikan koperasi dalam membina pedagang gorengan, es dan pelaku UMKM lainya.
“LPNU bergerak tanpa bantuan pemerintah. Karena misi LPNU yakni meningkatkan perekonomian pelaku UMKM di tanah air. Sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Jadi, kita (LPNU) bergerak tidak menunggu viral baru memberikan bantuan,” sindirnya.
Diharapkanya, dengan adanya kejadian penjual es tersebut. Pelaku UMKM terus bersemangat dalam memperjuangkan keluarganya untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
“LPNU akan terus melakukan support kepada para pelaku UMKM untuk tetap berjuang dan harus tetap bersemangat. Karena sesungguhnya semua persoalan manusia di dunia sudah diatur oleh Allah. Insha Allah akan ada rejeki yang datang, yakni rezeki yang halalan taoiban,” tuturnya.
Ketua PWNU DKI Jakarta, Syamsul Ma’arif ikut menyesalkan viralnya video Gus Miftah yang cenderung mengejek pelaku UMKM yang menjual es di acara majelis.
“Dakwah itu kan mengajak, bukan mengejek. Walau pun itu guyonan, efeknya pun sangat negatif bagi da’i yang menyampaikan ejekan seperti itu,” ujarnya.
Dia mengingatkan, kejadian yang dialami Gus Miftah perlu menjadi pembelajaran bagi para da’i lainya. Mengingat, sambungnya lagi semakin tinggi popularitas dai, maka akan semakin besar ujian yang akan dihadapi.
“Semakin da’i terkenal semakin besar ujiannya. Karena itu harus meminta perlindungan Allah agar tidak terpeleset, menghinakan orang atau hal lainnya yang menimbulkan kontroversi,” bebernya.
Sebab itu, Kyai Samsul Ma’arif menyarankan agar Gus Miftah mengurangi kegiatan berdakwah diluar.”Sebaiknya dakwah yang sifatnya terbuka dikurangi dulu. Hal itu sebagai bahan introspeksi,” tandasnya.(sofian)