Afni mengingatkan bahwa selain bahan makanan, kemasan juga perlu diperhatikan. Kemasan yang buruk menurutnya bisa memengaruhi kualitas makanan. “Jangan sampai kemasan yang tidak sesuai standar mengurangi nilai gizi dari makanan yang diberikan kepada siswa,” ungkap Afni.
Anggota Fraksi Demokrat itu juga menyarankan agar menu makanan dibuat lebih variatif. “Selera anak-anak berbeda-beda. Menu yang monoton justru bisa membuat mereka enggan mengonsumsi makanan bergizi,” ujar dia.
Dalam hal anggaran, dirinya menyebut bahwa angka Rp10.000 per porsi yang digunakan saat ini tidak mencukupi untuk menyediakan makanan bergizi lengkap. “Minimal anggarannya Rp20.000 per porsi agar ada tambahan buah, susu, atau pengganti lainnya seperti puding. Kalau anggarannya tidak mencukupi, maka program ini tidak bisa berjalan optimal,” jelasnya.
Ia berharap pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta dapat berkolaborasi untuk meningkatkan anggaran serta mendukung program MBG. “Ini bukan hanya soal menjalankan program, tapi juga menyangkut masa depan generasi muda kita,” pungkasnya.