Uang tersebut, kata Robi, adalah hasil dari sumbangan sukarela warga NU dari mulai nyumbang 10 ribu sampai 500 ribu. Mereka datang ke acara itu membawa keluarga makan bersama sambil mendengarkan pengurus ranting dan para kiyai setempat ajaran islam yang ramah dan kecintaanya terhadap Indonesia. “Ini kegiatan yang konsisten dilakukan oleh setiap ranting NU,” jelas Robi.
Dari sini Robi yang juga dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, FISIP, UIN Jakarta mengatakan bahwa kebijakan makan gratis pemerintahan Prabowo adalah kebijakan yang sebenarnya sudah dilakukan secara swadaya oleh warganya. “Oleh karena itu, program makan gratis pemerintah ini hanyalah program sia-sia yang unfaedah,” kritiknya. (Yudha Krastawan)