Menurutnya, faktor-faktor tersebut diduga dapat mempengaruhi penggunaan bahasa Wawonii dalam berbagai ranah. Ia menegaskan, “Jadi penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan tanggapan masyarakat Wawonii terkait penggunaan bahasa mereka dalam berbagai ranah. Lalu, bagaimana dampak satu dekade Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai DOB terhadap eksistensi bahasa Wawonii”.
Dari hasil penelitiannya, Firman menemukan penggunaan bahasa Wawonii yang masih dominan digunаkаn dalam kehidupan sehari-hari di berbagai ranah baik informal dibandingkan formal. Berbagai dampak positif dan negatif dari pemekaran wilayah pun turut mengiringi. Berdasarkan pandangan masyarakat Wawonii, dampak positifnya adalah bahasa dan kebudayaan Wawonii jadi lebih dikenal luas.
Sedangkan dampak negatifnya, diungkapkannya, pergeseran bahasa Wawonii ke bahasa Indonesia dapat pula terjadi dalam berbagai ranah. Selain itu, kurangnya pengenalan bahasa Wawonii pada generasi muda.
“Pemekaran baru dikhawatirkan dapat mengundang para pekerja baru yang ingin mencari kehidupan di Wawonii. Hal tersebut dikhawatirkan dapat mempengaruhi penutur bahasa Wawonii ketika berinteraksi dengan mereka,” jelasnya.