Tiko menambahkan, Kementerian BUMN dalam lima tahun terakhir telah memberikan dukungan besar kepada UMKM melalui pembiayaan hingga peluang ke pasar yang lebih luas. Mulai dari BRI yang fokus di sektor mikro, serta platform PaDi (Pasar Digital) UMKM dan BNI yang terus mendorong UMKM mampu ekspor. Platform PaDi UMKM yang telah berjalan selama lima tahun, kini memiliki hampir 55 ribu UMKM dengan total transaksi mencapai Rp58 triliun.
Saat ini, Kementerian Perdagangan telah menetapkan strategi yang berorientasi pada peningkatan ekspor UMKM melalui program UMKM BISA Ekspor. Sinergi Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN tentunya dapat mendorong UMKM BISA Ekspor yang merupakan salah satu program utama Kementerian Perdagangan.
Pada UMKM BISA Ekspor, Kemendag melalui perwakilan di luar negeri memfasilitasi UMKM untuk melakukan penjajakan kerja sama bisnis dengan buyer potensial. Program ini memberikan akses bagi UMKM untuk mempromosikan produknya ke pasar global.
Sedangkan dalam memperluas akses pasar dan meningkatkan efektivitas promosi produk UMKM, Kemendag telah mengembangkan platform digital InaExport.id. Platform ini berfungsi sebagai sarana penghubung antara pelaku usaha dan eksportir Indonesia dengan buyer internasional, serta sebagai pusat layanan terpadu (one stop service) yang memfasilitasi promosi ekspor secara daring.