IPOL.ID – Kementerian Pertahanan menunjuk Deddy Corbuzier, pesohor dan YouTuber dengan jutaan pengikut, sebagai staf khusus bidang komunikasi publik. Langkah ini memicu perdebatan soal meningkatnya ketergantungan pemerintah pada influencer dan komentator politik dalam membentuk opini publik.
Penunjukan mantan pesulap ini sejalan dengan pola pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang kerap mengandalkan figur publik dengan jangkauan digital luas untuk menyosialisasikan kebijakan. Namun, kritik bermunculan, mempertanyakan apakah pemerintah lebih memprioritaskan influencer ketimbang pakar di bidangnya.
“Ini mengkhawatirkan karena pemerintah potensial memanipulasi keadaan. Pemerintah sepertinya kehilangan kepercayaan diri sehingga memerlukan anggaran dan pendekatan pada selebritas,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dikutip Senin (17/02/2025).
Andaikata betul-betul membutuhkan staf khusus, Dedi mengatakan, “Seharusnya analis pertahanan, bukan selebritas, karena harus paham substansi pertahanan, bukan sebatas membela pemerintah dari opini publik.”