Bantuan lainnya datang dalam bentuk pemberian sarana produksi, seperti pupuk dan alat sadap. Bantuan ini memungkinkan para petani untuk tetap menjaga kebun mereka dalam kondisi produktif meskipun harga karet sedang rendah. Pak Darminson, seorang petani karet dari Sumatera Selatan, mengaku sangat terbantu oleh bantuan yang diberikan. Ia mengungkapkan bahwa pelatihan yang ia terima sangat bermanfaat.
Dengan bantuan alat sadap dan pupuk, kebunnya tetap produktif, dan ia bisa menyadap karet dengan teknik yang lebih baik. “Kalau tidak ada bantuan dari perusahaan, mungkin saja saya sudah lama berhenti menjadi petani karet,” ujarnya.
Program beasiswa juga menjadi salah satu bantuan yang berarti bagi petani karet rakyat. Program ini dirancang untuk memastikan anak-anak petani tetap melanjutkan pendidikan. Pak Darminson juga merasakan dampak positif program ini. Anak-anaknya tetap bisa bersekolah karena adanya bantuan beasiswa dari perusahaan. Tanpa beasiswa tersebut, sulit baginya untuk membiayai pendidikan anak-anaknya, terutama di masa-masa sulit dulu.
Harapan Baru di Tengah Kenaikan Harga
Kolaborasi antara korporasi dan petani karet di Indonesia ternyata berperan krusial dalam meningkatkan kesejahteraan petani, produktivitas, dan keberlanjutan industri karet alam nasional. Dwi Indra Purnomo (2023) dari UGM menyatakan, kemitraan yang kuat dapat membuka akses petani terhadap teknologi, pelatihan, pasar yang lebih luas, dan praktik pertanian berkelanjutan.