IPOL.ID – Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mendidik siswa bermasalah di barak militer menuai sorotan dari Komisi X DPR RI. Anggota Komisi X, Bonnie Triyana, menilai pendekatan militeristik bukanlah jawaban utama dalam menyelesaikan persoalan kenakalan remaja.
“Tidak semua problem harus diselesaikan oleh tentara, termasuk persoalan siswa bermasalah,” ujar Bonnie Triyana dalam keteranganya, Rabu (30/4).
Untuk diketahui, program yang digagas Kang Demul, sapaan Dedi Mulyadi, direncanakan mulai berjalan pada 2 Mei 2025.
Sekitar 30 hingga 40 barak militer disiapkan bekerja sama dengan TNI dan Polri, khusus untuk menampung siswa-siswa yang dianggap sulit dibina, termasuk mereka yang terlibat geng motor atau tawuran.
Dedi menyebut program ini sebagai bagian dari pendidikan karakter selama enam bulan yang mencakup pendidikan etika, pengetahuan, pertanian dan kedisiplinan.
Namun menurut Bonnie, penguatan karakter siswa khususnya siswa bermasalah bukan dengan cara dididik secara militer.