“Aku iso munggah kaji menowo ae goro-goro biyen pernah ngipi tekan makam e kanjeng Nabi, lha pas aku ape mlebu dikandani penjagane dereng wayah terus aku tangi. (Saya bisa berangkat haji mungkin karena dulu pernah bermimpi ziarah ke makam Rasulullah. Lalu penjaga bilang belum saatnya),” kata Sumarno.
Dari angan-angan tersebut, ia selalu menyisihkan uang untuk daftar haji. Akhirnya uang terkumpul. Sumarno dan istri mendaftar haji pada tahun 2012, namun karena pandemi, keberangkatannya tertunda.
Kini, penantian panjang itu berbuah manis. Sumarno dan Sukarti dijadwalkan berangkat haji pada 17 Mei 2025 mendatang, tergabung dalam kloter 55.
Sumarno berpesan untuk selalu bersalawat dan sedekah dalam segala aktivitas agar hidup menjadi berkah. Nantinya setelah pulang dari haji, Sumarno dan istri tetap mau berjualan pentol bakso keliling. (far)