Aliansi juga khawatir bahwa penempatan anak di barak militer akan melabeli mereka sebagai ‘anak nakal’ yang dapat menimbulkan stigma negatif.
“Ini sangat berbahaya karena akan menimbulkan stigma negatif terhadap anak,” katanya.
Sebagai solusi, Aliansi mendorong pendekatan berbasis penguatan keluarga, lingkungan, dan pendidikan yang suportif.
Penguatan sistem pendampingan keluarga, seperti melalui program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, juga dianggap penting untuk memberikan pelatihan kepada orang tua dan mengajarkan intervensi yang ramah anak. (far)