lPOL.ID – Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global, teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) menjadi salah satu pendekatan strategis untuk menurunkan emisi karbon dioksida (CO₂) dari sektor industri dan energi. Teknologi ini membuka peluang investasi besar, tetapi keberhasilannya sangat ditentukan oleh keakuratan dan keandalan sistem pengukuran yang disediakan oleh metrologi.
Dilansir dari Antara, menurut Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC), Indonesia memiliki potensi investasi senilai US$38 miliar dolar AS atau sekitar Rp640,79 triliun (kurs: Rp16.862,90 per dolar AS) untuk pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon di wilayah Laut Jawa. Investasi ini direncanakan mulai bergulir pada 2030.
“Metrologi memegang peranan penting dalam mendukung CCS secara menyeluruh. Melalui sistem pengukuran yang akurat dan tertelusur, kita dapat memastikan bahwa setiap ton CO₂ yang ditangkap, ditransportasikan, dan disimpan dihitung secara presisi. Ini memberikan jaminan nilai ekonomi karena data tersebut menjadi dasar perhitungan insentif karbon, perdagangan karbon, hingga pelaporan ke lembaga internasional,” ujar Plt. Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Y. Kristianto Widiwardono, dalam Seminar Metrologi bertema “Pengukuran untuk Segala Masa, untuk Semua Orang” di Tangerang Selatan, Selasa (20/5/2025).