Oleh: Robert Inlakesh
Jurnalis, penulis, dan pembuat film documenter, berfokus pada Timur Tengah, khususnya Palestina
IPOL.ID – Isyarat renggangnya hubungan antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kian mencuat ke permukaan.
Laporan dari berbagai media, termasuk media Israel dan Amerika Serikat, menyebutkan bahwa jalur komunikasi langsung antara kedua pemimpin tersebut kini telah ditutup.
Di tengah tekanan yang meningkat atas Israel terkait agresinya di Gaza, serta penghentian mendadak operasi militer AS terhadap Ansarallah di Yaman, muncul pertanyaan besar: apakah ini sekadar manuver atau AS benar-benar mulai memberi tekanan serius kepada Israel?
Ketegangan ini mulai mencuat pada 1 Mei, ketika Presiden Trump secara mendadak memberhentikan penasihat keamanan nasionalnya, Mike Waltz.
Menurut laporan The Washington Post, salah satu alasan utama pemecatan itu adalah upaya Waltz untuk berkoordinasi secara intensif dengan Netanyahu—terkait rencana serangan terhadap Iran—tanpa sepengetahuan Presiden, menjelang kunjungan Netanyahu ke Gedung Putih.