Jika situasi Gaza memuncak dan jalur bantuan tetap diblokir, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya kemungkinan akan meluncurkan serangan balik berskala besar, suatu skenario yang oleh sebagian pihak disebut sebagai “opsi kiamat”.
Di sisi lain, kelompok Ansarallah dari Yaman juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti menyerang Israel tanpa adanya operasi darat besar.
Singkatnya, Israel kini menghadapi serangkaian musuh yang seluruhnya telah teradikalisasi akibat kekerasan yang dialami oleh rakyat mereka masing-masing.
Israel tidak mampu menang di semua front, dan tampaknya sedang mencari “jalan keluar”. Iran dipandang sebagai pusat kekuatan poros perlawanan di kawasan, sehingga menjadi target logis bagi mereka yang ingin mengakhiri konflik multi-front.
Namun, Iran merupakan negara kuat yang tidak bisa dikalahkan hanya dengan senjata konvensional.
Maka, serangan besar terhadap Iran berisiko menyeret kawasan ke dalam perang regional yang menghancurkan.
Pernyataan Trump sebelumnya bahwa Israel akan memimpin serangan terhadap Iran, dengan dukungan dari AS, menjadi isyarat penting.