IPOL.ID – Bobot tubuh Sultan Rif’at Alfatih, 20, korban terjerat kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menurun. Lantaran luka pada leher yang diderita mahasiswa Universitas Brawijaya itu.
Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan bobot tubuh Sultan yang sebelumnya mencapai 68 kilogram kini anjlok menjadi 46 kilogram.
Berdasar keterangan pihak keluarga juga bahwa sebelum kejadian Sultan merupakan seorang Atlet Kriket.
Penurunan bobot tersebut merupakan dampak dari luka di bagian leher Sultan akibat terjepret kabel fiber optik, sehingga kini kondisinya sulit untuk berbicara, serta makan dan minum.
“Kabel itu mengenai laring atau jalan nafas dan kerongkongan. Karena terjadi gangguan itu ananda ini untuk makannya terganggu,” kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jumat (4/8) sore.
Lantaran bobot tubuh anjlok, pada penanganan tahap awal ini RS Polri Kramat Jati fokus memperbaiki kondisi umum dan menaikkan berat badan mahasiswa Universitas Brawijaya itu.
Caranya dengan melibatkan ahli gizi, dan memantau asupan makanan diberikan kepada Sultan selama menjalani rawat inap di gedung Promoter RS Polri Kramat Jati.
“Kita lihat ananda (sebelumnya) kan rawat jalan di rumah. Barangkali pengaturan gizi dan sebagainya perlu kita dampingi. Saat ini ke sini kita fokus perbaikan secara umumnya dulu,” terangnya.
Sedangkan untuk penanganan lebih lanjut, RS Polri Kramat Jati serta RS Fatmawati, dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) membentuk tim dokter gabungan dari berbagai ahli.
Hariyanto mengatakan, pelibatan dokter ahli dari RS Fatmawati dan RSCM tersebut karena sebelumnya Sultan sempat menjalani perawatan medis di kedua RS tersebut.
“InsyaAllah nanti dibantu dari (dokter) spesialis yang lain, bisa dari RSPAD atau RS lain yang punya ahli kita berkolaborasi. Intinya kita membantu dalam hal ini kemanusiaan,” tukas dia. (Joesvicar Iqbal)