IPOL.ID – Pasukan militer Amerika Serikat dan Irak melakukan serangan di Irak barat yang menargetkan para pemimpin ISIS dan menewaskan 15 militan ISIS. Demikian laporan Pusat Komando AS dalam sebuah pernyataan.
Tujuh anggota dinas militer AS yang berpartisipasi dalam serangan dini hari Kamis pagi terluka atau mengalami cedera dalam operasi yang lebih besar. Menurut seorang pejabat Kementerian Pertahanan AS, semua anggota dinas dalam kondisi stabil.
“Pasukan Komando Pusat AS (CENTCOM) dan Pasukan Keamanan Irak melakukan serangan gabungan di Irak barat pada dini hari tanggal 29 Agustus, yang mengakibatkan kematian 15 anggota ISIS,” beber sebuah pernyataan dari Komando Pusat AS yang dikeluarkan Jumat malam, melansir ABC News, Sabtu (31/8/2024).
“Operasi ini menargetkan para pemimpin ISIS untuk mengganggu dan melemahkan kemampuan ISIS dalam merencanakan, mengatur, dan melakukan serangan terhadap warga sipil Irak, serta warga negara AS, sekutu, dan mitra di seluruh wilayah dan sekitarnya,” katanya.
Elemen ISIS dipersenjatai dengan banyak senjata, granat, dan sabuk peledak “bunuh diri”, menurut pernyataan tersebut. “Tidak ada indikasi korban sipil,” klaimnya.
Tujuh personel AS terluka dalam keseluruhan operasi. “Selama operasi, lima personel AS terluka. Salah satu yang terluka dievakuasi untuk perawatan lebih lanjut,” kata seorang pejabat pertahanan kepada ABC News.
“Dua personel AS lainnya terluka karena terjatuh selama operasi, dengan satu juga dievakuasi keluar dari medan perang untuk perawatan lanjutan. Semua personel dalam kondisi stabil,” kata pejabat tersebut.
Serangan militer yang dilakukan secara bersama-sama di Irak biasanya melibatkan pasukan operasi khusus, meskipun pernyataan CENTCOM tidak menyebutkan pasukan apa yang digunakan dalam operasi tersebut.
Masih ada 2.500 tentara Amerika di Irak dalam misi kereta api dan penasihat untuk membantu pasukan militer Irak melawan ISIS. Awal tahun ini Amerika Serikat dan Irak memulai diskusi tentang kemungkinan pengurangan peran koalisi militer internasional yang membantu Irak yang dapat mengakibatkan pengurangan pasukan AS. (ahmad)