IPOL.ID-Proyek pembangunan waduk pada lahan kampung mati Vietnam di Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, diharapkan warga sekitar dapat mengatasi persoalan banjir selama ini terjadi.
Warga berharap waduk yang sedang digarap Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dapat mengendalikan debit Kali Cipinang, sehingga ketika hujan deras air tidak sampai meluap ke permukiman.
“Mudah-mudahan bisa mengatasi banjir, paling tidak mengurangi agar enggak terlalu dalam banjirnya,” kata Ketua RT 12/RW 02, Rambutan, Ciracas, Muhammad Arifin Hadidji, Rabu (9/10/2024).
Bukan tanpa sebab, setiap tahunnya warga RT 12/RW 02 yang bermukim dekat kampung mati Vietnam kerap terdampak banjir luapan Kali Cipinang dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter.
Di wilayah RW 02 Kelurahan Rambutan saja setidaknya ada dua RT korban yang kerap terdampak banjir, yaitu RT 12 dan RT 04 yang permukimannya dilintasi aliran Kali Cipinang.
“Bisa dilihat rumah warga di sini lantainya sudah pada diuruk, biar kalau banjir enggak terlalu parah. Tapi itu pun masih terendam banjir, karena air kiriman dari Bogor,” ungkap Arifin.
Banjir luapan Kali Cipinang yang merendam permukiman warga ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, tapi sampai sekarang masalahnya belum terselesaikan.
Bahkan usul pembangunan waduk pada pada kampung mati Vietnam sudah diajukan ke warga ke Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 2000, atau saat 50 bangunan di lokasi tersebut sudah terbengkalai.
“Tapi batu terealisasi mulai pengerjaan tahun 2020, enggak tahu kapan selesainya. Tapi saya dikasih lihat gambaran hasil jadinya sih nanti bagus, mudah-mudahan selesai,” tutur Arifin.
Sebagai informasi kampung Vietnam merupakan aset Dinas Sosial DKI Jakarta yang sekitar Tahun 1980 lalu digunakan untuk tempat bermukim sejumlah penyintas perang Vietnam.
Setelah para penyintas perang Vietnam tersebut tidak lagi menghuni lokasi karena dipindahkan, bangunan kemudian dialih fungsi menjadi panti jompo oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.
Tapi sekitar Tahun 2000 saat Jakarta dilanda banjir besar 50 bangunan di kampung Vietnam ditinggalkan begitu saja, sehingga sempat disebut dengan nama Kampung mati Vietnam. (Joesvicar Iqbal)