IPOL.ID – Pandemi Covid-19 tak menyurutkan pengusaha muda nan cantik ini untuk tetap berusaha. Adalah pengusaha makanan cepat saji yakni Giorgie Gabriella, 25 tahun, berani tampil beda membuka usaha makanan cepat saji, rice box Manadong di Pasar Slipi, Jakarta Barat.
“Padahal saya merupakan lulusan dari University of Technology Sydney Australia, ambil desain. Jadi, tidak nyambung yah terjunnya ke dunia kuliner ini. Tapi pada dasarnya, saya suka makan-makan, jalan-jalan pergi ke luar negeri, Bandung, Bangka, Manado dan jadi cinta masakan Manado,” kata Giorgie Gabriella ketika ditemui di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Jumat (24/9).
Perempuan berambut lurus dan panjang, Giorgie menjelaskan, usai lulus itulah dirinya bersama tiga temannya memberanikan diri untuk membuka usaha makanan cepat saji rice box melalui online di tahun 2019. Meski saat itu Pandemi COVID-19 tengah melanda Indonesia.
“Usaha makanan cepat saji rice box ini sudah berjalan baru 2 tahun, sejak 2019. Aku pecinta masakan Manado dan kan trendnya online. Orang kerja, santai bisa pesan makan melalui ojek online. Tapi saat itu, saya melihat peluang belum banyak konsep rice box jadi buat resep sendiri, desain. Maka jadilah konsepnya rice box Manadong ini. Targetnya karyawan kantoran,” akunya tersenyum simpul.
Kenapa memilih membuka usaha rice box ini di pasar?, karena menurutnya, lokasinya strategis, dekat perkantoran, mudah dijangkau orang banyak dan parkirannya yang tidak terlalu sulit. Saat ini saja sudah 6 outlet Manadong yang telah dibuka antara lain di Green Ville (dapur utama), Pasar Santa, PIK, Pasar Slipi, Tanah Abang dan kawasan Bintaro.
Untuk best sellernya, sambung Giorgie, Cakalang Rabe, tapi ada juga Ayam Woku, menjadi yang spesial dan favorit. Bumbu yang dibuatnya pun disesuaikan dengan lidah orang Jakarta, Indonesia, agar semua orang/konsumen bisa memakannya.
“Jadi bumbunya disesuaikan dengan lidah orang Jakarta agar tidak pedas. Pedasnya kita sesuaikan, karena awalnya dibuat pedasnya sangat terasa sampai orang berkeringat, sehingga pedasnya disesuaikan dan kokinya juga asli orang Manado,” ujarnya didampingi Kepala Pasar Slipi, Jakbar, Ahmad Subhan.
Bicara soal harga, tambah dia, boleh diadu, karena rice box Manadong ramah dengan kantong. “Harganya perbox Rp 35 ribu samoai Rp 48 ribu, ramah kantong kok,” tuturnya.
Sejauh ini, omsetnya sehari kalau sedang ramai bisa menghabiskan 100 sampai dengan 200 rice box. Selain itu, dia juga bermain di sosial media seperti Instagram (manadong.id) untuk melebarkan market. Sejak pandemi, imbasnya sangat terasa bagi dunia usaha khususnya restoran, makanan cepat saji.
“Dampak pandemi sangat terasa bagi kami pelaku usaha, apalagi pas buka pertama kali pas pandemi, ketika PSBB longgar kita terus fokus di rice box yang eye catching. Saya desain boxnya dengan warna merah (cabe) dan biru (laut),” katanya.
Karena, lanjut dia, memang awalnya takut membuka usaha, karena bertepatan baru buka usaha pas Pandemi COVID-19. “Untung November kasusnya turun, kita semua harapkan Pandemi ini cepat berlalu,” harap perempuan berdarah Bangka dan Jakarta itu.
Total saat ini, Manadong telah memiliki sebanyak 20 karyawan dari 6 outlet. “Ke depan sih inginnya melebarkan sayap ke Bandung dan Solo,” tutupnya. (ibl)