IPOL.ID – Selama dua tahun ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas perjuangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet. Karena telah memberikan pelayanan terbaiknya bagi masyarakat, sejak Indonesia ditempa Pandemi Covid-19.
Dalam upacara peringatan 2 Tahun Perjuangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran dalan Melawan Covid-19, Kepala BNPB sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Letjen TNI Suharyanto, dalam hal ini diwakili Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan.
Mayjen TNI Fajar Setyawan menyampaikan terima kasihnya kepada para pejuang kemanusiaan. Mulai dari tenaga kesehatan, tenaga medis, tenaga farmasi, tenaga kebersihan, relawan dan seluruh komponen terlibat dalam mengukir sejarah perjuangan RSDC selama dua tahun.
“Terima kasih kepada para pejuang kemanusiaan. Saya berharap RSDC terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Mayjen TNI Fajar, Kamis (23/3).
BNPB berharap agar bentuk perjuangan itu dapat dijadikan kisah dan pengetahuan bersama tentang bagaimana bangsa Indonesia ini menghadapi pandemi.
Seluruh generasi penerus bangsa diharapkan dapat belajar bagaimana strategi, sistem yang dibangun, penanganan darurat dan seluruh implementasinya. Sehingga ke depan hal itu dapat dijadikan pedoman kemudian hari.
“Saya berharap kisah baik ini dapat diabadikan sehingga dapat menjadi aset knowledge sharing bangsa Indonesia dalam menghadapi bencana non alam,” ujar Mayjen TNI Fajar.
RSDC Wisma Atlet pertama beroperasi menangani pandemi pada 23 Maret 2020 atas arahan Presiden Joko Widodo. Selama dua tahun beroperasi, ada sebanyak 162.966 pasien yang ditangani dan 160.305 pasien telah dipulangkan dalam keadaan sehat kembali.
RSDC yang pernah beroperasi sebagai wisma khusus para atlet Asian Games 2018 itu telah 3 kali mengalami lonjakan pasien. Puncak keterisian (Bed Occupancy Rate) di angka 90.79 persen pada tanggal 30 Juni 2021, saat varian Delta menyerang.
Hasil kerja keras seluruh pihak dari waktu ke waktu, lanjutnya, kapasitas BOR dapat turun di angka terendah pada tanggal 10 Desember 2021 yakni 1,46 persen. Hingga saat ini, jumlah BOR per 22 Maret 2022 adalah 10,60 persen.
Atas capaian itu, katanya, BNPB meminta kepada seluruh komponen agar terus bersatu dalam menangani Covid-19. Sampai sekarang masih ada di Tanah Air, sehingga pandemi yang termasuk bencana non alam ini dapat terus ditekan dan dikendalikan menjadi epidemi.
“Dalam situasi yang semakin membaik ini, kita tentu perlu memikirkan strategi dalam penanganan Covid-19, khususnya pada saat menuju fase epidemi,” tutup Mayjen TNI Fajar. (ibl)