indoposonline.id – Puluhan nasabah Jiwasraya, yang tergabung dalam Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya (FPBNJ), menggelar aksi damai di depan kantor Kementerian BUMN, Kamis (29/4/2021). Dengan membentangkan spanduk, yang diantaranya bertuliskan, “Yth, Pak Jokowi & Pak Erick, Tolong Hentikan Pemotongan Uang Pensiunan Warga Lanjut Usia sampai Dengan Dalih Restrukturisasi Jiwasraya”.
Aksi damai yang digelar sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, berlangsung tertib. Petugas kepolisian tampak berjaga-jaga di sekitar aksi demo. Perwakilan nasabah kemudian masuk ke kantor BUMN untuk menyampaikan aspirasinya. Sedangkan puluhan nasabah, diantaranya dari mantan karyawan Garuda Indonesia, tetap menggelar aksi dan di depan kantor BUMN.
Ketua Forum Pensiunan BUMN Nasabah Jiwasraya Syahrul Tahir, mengatakan dalam pertemuan dengan staf humas BUMN, Ara pihaknya ingin menanyakan surat untuk beraudiensi sudah diterima apa belum.
“Kami ingin bertemu dengan pak Menteri BUMN Erick Thohir. Ayo, kita ingin bicara. Tadi sudah ketemu humas BUMN. Kami hanya ingin hak kami diselesaikan. Kami menuntut hak kami,” ujar Syahrul, Kamis (29/4/2021). “Kita berharap pihak Jiwasraya dan pak Menteri Erick agar dana pensiunan bisa dikeluarkan dari restrukturisasi,” imbuhnya.
Sebelumnya Syahrul Tahir mengatakan bahwa FPBNJ sangat setuju dengan restrukturisasi. Namun dengan catatan polis anuitas dana pensiun dapat dikeluarkan dari restrukturisasi.
“kami sangat setuju Jiwasraya dilakukan restrukturisasi. Itu hak dan domain pemerintah. Silahkan restrukturisasi. Namun tolong dana pensiunan bisa dikeluarkan dari restrukturisasi karena kami bukan investor yang nyari keuntungan dari asuransi,” ujarnya
Lebih lanjut syahrul mengatakan bahwa polis anuitas dana pensiun adalah jerih payah kerja keras, saat kami masih menjadi pegawai BUMN selama 30 tahun. Saat sudah tidak aktif bekerja, sekarang ini mayoritas dana pensiun kami dibawah Rp3 juta.
Bahkan sebanyak 60 persen pensiunan hanya mendapatkan uang pensiun dibawah Rp1 Juta. Itu belum termasuk potongan polis anuitas yang mencapai hingga 74 persen.
“Kami sangat prihatin dengan pensiunan BUMN sekarang ini, karena dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, banyak juga putra-putri pensiunan BUMN yang terkena PHK,” ujarnya.
Pihaknya kata dia, mengajak dengan hormat management PT Jiwasraya bersama-sama dengan FPBNJS, untuk meminta pemerintah/negara selaku pemilik PT Jiwasraya untuk membantu sepenuhnya program penyehatan PT Jiwasraya.
“Dengan tanpa membebani para pensiunan BUMN RI,” ujar Syahrul.
Serta mendesak dengan hormat Presiden RI Ir. Joko Widodo untuk memerintahkan pihak-pihak terkait untuk merevisi program restrukturisasi polis jiwasraya yang akan berdampak mengurangi atau merugikan hak-hak para pensiunan BUMN. (msb/dri)