indoposonline.id – Perusahaan Listrik Negara (PLN) mendapat fasilitas pembiayaan senilai USD310 juta. Suntikan modal itu, untuk proyek pengembangan jaringan distribusi Jawa Timur (Jatim) dan Bali. Pembiayaan proyek itu, dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Pengembangan jaringan distribusi Jatim dan Bali untuk meningkatkan tambahan akses listrik hingga 2,26 juta pelanggan. Meningkatkan kualitas layanan listrik untuk 13,48 juta pelanggan Jatim dan Bali.
Fasilitas pembiayaan itu, dijamin pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII). Pemerintah telah mendukung penjaminan Kemenkeu dan PT PII yang memungkinkan AIIB sebagai lembaga multilateral memberi pembiayaan kepada PLN.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman mengatakan, pemerintah melalui Kemenkeu dan Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu PT PII konsisten melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur. Termasuk proyek jaringan distribusi PLN tersebut. ”Ya, dukungan melalui penjaminan pemerintah pada proyek ini. Mendukung PLN meningkatkan rasio elektrifikasi nasional,” tutur Luki.
Dukungan AIIB menunjukkan kepercayaan dan dukungan stakeholder internasional kepada Pemerintah Indonesia, dalam mengembangkan infrastruktur berdampak luas pada ekonomi. Pembiayaan AIIB itu, menerapkan skema Result Based Lending (RBL). Salah satu bentuk pembiayaan kreatif.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menuturkan pengembangan jaringan listrik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Melalui peningkatan akses dan penyambungan listrik bagi masyarakat. ”Kami berharap proyek ini berjalan lancar. Memacu pertumbuhan ekonomi Jatim dan Bali,” harap Zulkifli.
Proses penandatanganan dilakukan secara daring oleh Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, Vice President Investment Operations AIIB D.J. Pandian, Acting Director General Asian Investment Infrastructure Bank Rajat Misra, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman, dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Muhammad Wahid Sutopo, Rabu (10/2/2021). (dri)