Lebih lanjut Eri mengatakan, trend perbankan digital khususnya di segmen corporate banking sudah naik pesat sejak pandemi. Ke depan, bank akan berlomba untuk melayani kliennya secara digital. Dan untuk ini, HSBC sendiri sudah siap dengan pemberlakuan remote working, flexible hours bahkan sampai moms hours.
Layanan lewat saluran digital akan terus diperkuat seiring dengan berkurangnya trend layanan brick and mortar (kantor cabang). HSBC melihat cost to serve akan jauh lebih rendah lewat saluran digital. Dari sisi kecepatan untuk memproses dan potensi untuk meminimalisir fraudnya pun lebih baik Bank dalam hal ini perlu berinvestasi agar memiliki sistem yang resilience dan tidak mudah diterobos para hacker.
Kalau dari sisi digital investment ada dua garis besar. Pertama kami sudah investasi banyak dan akan terus dilanjutkan ke depan. Makanya rasio WFH kami tinggi sekali di industry, di kantor pusat sudah di atas 90%, ini baru dari sisi backend. Di sisi frontend, kedepan bagaiman akami melayani customer tentu harus terus dikembangkan.