“Bukan hanya dalam hal bisa transaksi lewat mobile atau secara remote saja, tapi fitur lainnya semisal nasabah mau mengecek LC mereka sudah sampai mana kami bisa berikat tracking system, kami juga sedikan fasilitas pembayaran langsung ke banyak supkir, transaksi FX, buka LC, kirim atau transfer uang dan sebagainya,” jelas Eri.
Sementara itu, Edhi Tjahja Negara, Direktur Wealth & Personal Banking PT Bank HSBC Indonesia menambahkan, ekonomi digital Indonesia sangat menarik bagi investor. Dari sisi demograsi populasi sendiri, posisi Indonesia disbanding negara ASEAN lainnya seperti Singapura, Thailand dan Vietnam berbeda, dimana Indonesia memiliki bonus demograsi yang apabila dikelola dengan baik dalam 5 hingga 10 tahu ke depan akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi ke depan.
Dari studi yang dilakukan secara internal bertajuk Insight Customer 2050, didapati aka nada pertumbuhan signifikan dari low income ke middle income maupun upper class. Diperkiran akan ad alebih dari 120 juta penduduk Indonesia yang naik kelas dari tahun 2021 hingga tahun 2050 mendatang. Artinya segment wealth management akan prospective.