Mumpung ada alasan ke PKPU. Enam bulan lagi belum tentu alasan itu masih relevan. Misalnya, kalau tiba-tiba semua negara merdeka dari Covid-19.
Momentum kadang hanya terjadi sekali. Kalau momentum Covid ini tidak bisa dimanfaatkan, Garuda akan terus mengalami kesulitan sampai jangka waktu yang saya tidak bisa memperkirakan.
Kalau lewat PKPU Garuda bisa diselamatkan, itu sekaligus momentum untuk menata masa depan yang lebih tertata. Itu pun juga tidak menjamin. Hasil setiap pemilu bisa mengubah banyak hal. Termasuk mengubah yang sudah baik menjadi kurang baik.
Ayolah ke PKPU.
Tidak hanya komisaris seperti mbak Yenny Wahid yang akan mendampingi. Juga komisaris seperti Peter Gonta pasti mau diajak serta. Malunya ditanggung rame-rame. Saya pun tidak keberatan ikut mengantarkan ke PKPU –meski akan terasa lucu.
Peter Gonta adalah komisaris mewakili pemegang saham 29 persen: Chairul Tanjung. Di antara lima kursi komisaris dua dari CT. Yakni Chairal Tanjung (adik Chairul Tanjung) dan Peter Gonta.