“Ada kebutuhan akan tingkat undang-undang untuk memaksa produsen memastikan baterai ini didaur ulang. Uni Eropa telah membawa undang-undang, yang saya yakin telah disalin oleh Inggris,” kata Reed, sambil mengakui undang-undang apa pun tidak boleh terlalu berat. “Perlu ada kebebasan berinovasi dalam daur ulang serta pembuatan baterai. Tetapi tanggung jawab harus ada pada daur ulang dan pemulihan bahan.”
Inovasi dalam pembuatan baterai sangat penting karena kompleksitas dan variasi desain bisa dibilang merupakan hambatan utama untuk daur ulang. Sebagian dari masalahnya adalah teknologinya masih muncul –desain baterai baru terus muncul dan melakukan desain salah bisa menjadi bencana bagi pabrikan baterai atau mobil.
Baterai EV yang lebih sederhana dan terstandarisasi yang aman, mudah, dan murah untuk dipisahkan menjadi bagian-bagian komponennya adalah solusi yang dicari semua orang. Artinya, baterai EV setara dengan baterai timbal-asam.
Tetapi perlu diingat bahwa kita hanya memiliki baterai lithium-ion sejak tahun 1980-an. Baterai timbal-asam muncul sekitar tahun 1860 dan baru pada 1970-an desain untuk kendaraan bermotor distandardisasi.